Rabu, 30 Maret 2011

campur aduk

Galau???ah...apa benar saya sedang merasakan itu. Perasaan ini rasanya benar-benar campur aduk, tidak karuan, aneh, kacau, huhu...
MengingatNya hati akan menjadi tenang. Begitu yang biasa saya dengar.
Malam ini hanya ingin mengingatNya, ingin bercerita kepadaNya tentang bermacam-macam rasa yang sedang saya rasakan. Huaaaaaaa....ingin sendiri, menangis dan teriak.

Senin, 28 Maret 2011

22 days to 22nd

Hayooo…ada yang tau maksud 22 days to 22nd? Itu adalah sebuah judul yang saya juga masih belum memutuskan untuk judul apa. Judul perjalanan saya selama 22 hari? Atau judul sebuah cerita? Judul sebuah cerpen, novel, sejarah, ah…entahlah. Yang pasti saya mendapatkan inspirasi (inspirasi apa mencontek ya?) itu dari seorang pembawa acara infotaiment yang membuat program 25 hari menuju 25 tahun untuk ulang tahunnya. Yap…saya membuat judul itu dengan maksud 22 hari menuju 22 tahun usia saya. Hehe..
22 days to 22nd. Saya sudah menuliskan target-target perubahan yang akan saya lakukan. Saya sudah bercerita padaNya tentang rencana saya ini. Sekali, dua kali, bahkan teramat sering. Dia pasti mengetahui isi hati saya. Saya ingin membuat 22 hari itu menjadi hari-hari yang istimewa. Ada hal yang masih membuat saya bertanya-tanya. Sebenarnya 22 harinya itu dimulai dari tanggal berapa ya? 26 Maret apa 27 Maret. Hmmm…tanggal berapapun itu. 2 tanggal itu sudah sangat berarti bagi saya. 26 Maret saya memperoleh formulir summer course ke sebuah negara yang sudah saya impikan sejak setahun lalu. "Sebentar lagi, Ka. Allah sedang menuntunmu" ucap saya dalam hati. Alam bawah sadar saya pun sudah merekamnya dengan jelas. Selama dua tanggal itu pula saya layaknya sebuah detektif. Seorang detektif handal dan istilah jinak-jinak merpati tiba-tiba terucap dari seorang sahabat saya. Lagi-lagi saya tidak terlalu menanggapi serius kata-kata itu. Ruang dalam pikiran saya semakin dipenuhi dengan keinginan merealisasikan mimpi ke negara itu bahkan skripsi saya jadi tersingkirkan sejenak.
Hari ini…28 Maret 2011, saya berhasil menamatkan membaca sebuah novel karya Tere-Liye, “Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” sebanyak 254 halaman. Sejak pagi saya membacanya, di kamar, di angkot, di bangku antrian saat hendak meminta surat keterangan sehat di PKM UI, dan akhirnya saya menyelesaikan bacaan itu di sebuah kursi panjang berwarna coklat tua buatan bapak di ruang tamu. Banyak hal yang saya dapatkan membaca buku tersebut. Pikiran saya tiba-tiba membuat sebuah gambar imajinasi yang indah…
Saya adalah seorang mahasiswa program studi Arab, saya sedang menyusun sebuah skripsi tentang bahasa Ibrani yang dipakai sebagai bahasa resmi di Israel, saya sedang melengkapi aplikasi dan bersiap merealisasikan mimpi saya untuk summer course ke Turki, dan saya sedang membaca sebuah novel yang bagian cerita didalamnya menceritakan tentang seorang anak perempuan yang mendapatkan beasiswa ASEAN untuk bersekolah di Singapura. Yap…saya membuat sebuah gambaran di pikiran saya tentang semua itu. Bahwa Negara-negara yang ada dalam gambaran di pikiran saya itu harus saya kunjungi. Saya meminta kepadaNya agar saya dapat menginjakkan kaki merasakan cerita-cerita tentang negara-negara tersebut seperti yang pernah saya baca. Insya Allah…Allah pasti akan memeluk mimpi-mimpi saya.
Lalu apa yang saya dapatkan dari membaca novel tersebut…
Ah…entah mengapa saya selalu tidak menyukai segala hal yang berakhir dengan kesedihan. Dalam cerita itu seorang anak perempuan harus menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa memiliki orang yang dicintainya. Bukan karena orang itu tidak mencintainya. Tapi karena orang yang mencintainya tidak berani mengatakan tentang perasaan cinta itu kepadanya. Padahal orang tersebut sudah bisa membaca isyarat yang diberikan anak perempuan itu. Piuh…bagian ini benar-benar tidak saya suka. Hingga akhirnya segala puzzle perasaan yang disembunyikan sekian lama itu tersusun membentuk jawaban. Jawaban yang benar-benar tragis. Entah karena faktor usia mereka yang terlampau jauh sehingga laki-laki itu tidak menyatakan perasaannya. “Ah…padahal hanya 14 tahun, mama sama bapak saya aja 16 tahun”, gerutu saya. Apakah karena si laki-laki dalam cerita itu menganggap perempuan itu sebagai adiknya?. “Perasaan cinta itu bisa muncul pada siapa aja. Jadi kenapa harus menolak dan tidak mengakuinya sih. Hei…bohong kalau ada yang bilang mau membohongi diri sendiri. Mana bisa membohongi diri sendiri”, uraian panjang itu tiba-tiba hadir dipikiran saya. Ups…bukan bermaksud mempengaruhi pembaca yang lain. Itu hanya ungkapan kontra dalam pikiran saya. Semua yang terjadi sudah tentu adalah skenario yang terbaik yang dibuat olehNya. Meskipun tidak sesuai dengan harapan manusia tapi itu adalah yang terbaik yang sudah digariskan Sang Pencipta. Tentunya skenario yang ada dalam cerita itu pun adalah fenomena yang terjadi di kehidupan nyata walaupun tidak sama persis.
Tunggu dulu…ada bagian yang saya suka, saya bisa merasakan dan membayangkan tempat-tempat yang disebutkan dalam cerita dengan jelas. Ya…karena kota yang dipakai dan tempat yang disebutkan saya jelas mengetahuinya. Toko buku, kampus yang hijau, jalan, dan pemakaman. Oiya, ada sebuah kalimat yang cukup menarik perhatian saya “Lebih baik menikah dengan orang yang mencintaimu”. Jadi ingat juga pesan salah satu kakak yayasan saya yang sebentar lagi menjadi seorang ibu. lebih baik menikah dengan orang yang mencintai kita. karena rasanya lebih istimewa, Ris. Yap...begitulah kira-kira ucapan yang disampaikan kepada saya sekitar hampir satu tahun lalu. Nah…hehehe soal cinta lagi deh. Saya tahu jodoh saya sudah ditentukan olehNya. Saya juga tahu laki-laki itu adalah yang terbaik yang diciptakanNya untuk saya. Tiba-tiba, ada sebaris kalimat yang ingin saya tambahkan tentang jodoh dalam doa saya. “Saya memohon diberikan seorang laki-laki yang mencintai saya”. Laki-laki yang Insya Allah akan menjadi yang pertama dan terakhir untuk saya. Karena saya selalu meminta kepadaNya, jika saya nantinya akan mengalami yang namanya pendekatan atau pacaran kah itu…saya menginginkan orang itu menjadi yang pertama dan terakhir untuk saya. Senyum-senyum sendiri saya memikirkan hal ini. Hehe…
Hush…balik lagi ke judul awalnya. 22 days to 22nd . Jadi sebenernya udah tinggal berapa hari lagi menuju 22 tahun ya?hitung-hitungannya terserah aja deh. Yang penting hari-hari yang saya lalui sudah menuju kepada 22 tahun usia saya, 22 tahun saya diberikan kesempatan menikmati setiap detak jantung dalam tubuh saya, 22 tahun mata ini mampu menatap dunia mengagumi semua ciptaanNya, 22 tahun merasakan cinta dari makhluk-makhlukNya, 22 tahun menginjak bumi hasil pahatan paling sempurna dariNya, semua nikmat dariNya yang tidak bisa dituliskan oleh air laut di seluruh dunia ini jika digunakan sebagai tinta untuk menuliskannya. Semoga tahun ini dengan usia yang semakin berkurang untuk hidup di dunia ini saya menjadi semakin baik dari sebelumnya, semakin bersyukur kepadaNya, menggunakan usia saya untuk hal yang bermanfaat sehingga usia ini menjadi berkah, mencintai makhluk-makhluk ciptaanNya dengan tulus karenaNya.

Riska
28 Maret 2011 21:37
sambil sesekali melihat mama dan bapak yang sedang asik menikmati tayangan televisi bersama. Dua orang yang sangat berarti dalam kehidupan ini.

Minggu, 27 Maret 2011

Pasrah-Berjuang

"Hidup itu bukan dipasrahkan tapi harus diperjuangkan".
kata seorang senior jurusan

Siappppppppppppp!!! Semangat!!!
ada orang-orang hebat yang di sisi lo, Ka. Lo juga HARUS jadi orang HEBAT!
Ayo Berjuang!!!

Selasa, 22 Maret 2011

Senin, 21 Maret 2011

7-11

7-11...7 eleven maksudnya. hehehe...
Beberapa hari lalu saat saya harus mengambil barang-barang sumbangan dari teman saya untuk bazaar yayasan, saya menyepakati untuk bertemu di 7 eleven di jalan Salemba. Ya...nama yang masih cukup asing di telinga saya. Sepertinya saya memang kurang gaul..eh emang gaul diukur kenal 7 eleven juga ya? hahaha...whatever lah. pokoknya saya harus ke sana. Masih dekat dengan Salemba, di Matraman saya melihat ada tulisan 7 eleven. Dalam hati saya berkata, ini 7 eleven juga. Terus di Salemba ada 7 eleven juga? tanya saya dalam hati. Ah...yasudahlah. Ada berapa pun 7 eleven yang saya lewati. Tempat tujuan saya adalah yang di Salemba.
Ketika saya sampai di Salemba, tepatnya di depan 7 eleven. saya melihat banyak payung-payung (seperti di kantin fakultas saya) beserta orang yang sedang duduk-duduk di sana. Lalu ada rak-rak yang berisi barang-barang, bisa dibilang seperti minimarket. Hmm...jadi seperti ini 7 eleven. Tidak seperti yang ada dalam bayangan saya. Saya mengira 7 eleven itu adalah nama sebuah cafe atau rumah makan modern.

Tidak hanya hari itu. 6 hari kemudian, saya berkesempatan pergi ke Universitas Paramadina bersama teman-teman les bahasa Turki saya. Entah...berapa banyak 7 eleven yang saya lewati. Hmmm...ternyata sudah banyak juga ya?bener-bener kurang perhatian dan kurang gaul kayaknya gw. hahaha...
Salah satu teman saya di bus sempat berkata kalau dia belum pernah ke 7 eleven. Pernyataan itu terlontar begitu saja saat kami melewati beberapa toko itu. Saya pun kemudian berkata, "Ga tau juga ngga apa-apa kok, kan ngga keluar di ujian. hehehe. Nanti kapan-kapan kalo mau tau ke sana lah. biar ngga dibilang norak-norak banget. hahaha".

Info yang saya dapat dari wikipedia.
http://id.wikipedia.org/wiki/7-Eleven
7-Eleven adalah jaringan toko kelontong (convenience store) 24 jam asal Amerika Serikat yang sejak tahun 2005 kepemilikannya dipegang Seven & I Holdings Co., sebuah perusahaan Jepang. Pada tahun 2004, lebih dari 26.000 gerai 7-Eleven tersebar di 18 negara;antara pasar terbesarnya adalah Amerika Serikat dan Jepang.

Didirikan pada tahun 1927 di Oak Cliff, Texas (kini masuk wilayah Dallas), nama "7-Eleven" mulai digunakan pada tahun 1946. Sebelum toko 24 jam pertama dibuka di Austin, Texas pada tahun 1962, 7-Eleven buka dari jam 7 pagi hingga 11 malam, dan karenanya bernama "7-Eleven" (7-Sebelas).

Tahun 1991, Southland Corporation yang merupakan pemilik 7-Eleven, sebagian besar sahamnya dijual kepada perusahaan jaringan supermarket Jepang, Ito-Yokado. Southland Corporation lalu diubah namanya menjadi 7-Eleven, Inc pada tahun 1999. Tahun 2005, seluruh saham 7-Eleven, Inc diambil alih Seven & I Holdings Co. sehingga perusahaan ini dimiliki sepenuhnya oleh pihak Jepang.

Setiap gerai 7-Eleven menjual berbagai jenis produk, umumnya makanan, minuman, dan majalah. Di berbagai negara, tersedia pula layanan seperti pembayaran tagihan serta penjualan makanan khas daerah. Produk khas 7-Eleven adalah Slurpee, sejenis minuman es dan Big Gulp, minuman soft drink berukuran besar.
7-Eleven di Indonesia

Di Indonesia, 7-Eleven dikelola oleh PT Modern Putraindonesia, anak perusahaan PT. Modern Internasional, yang merupakan distributor Fujifilm di Indonesia. Saat ini, 7-Eleven baru membuka cabang-cabangnya di Jakarta, dan untuk kota-kota lainnya seperti Bandung, Semarang, dan Surabaya akan segera menyusul.

Pemerintah Indonesia terus mengawasi toko kelontong ini agar tidak berubah menjadi minimarket, karena menurut undang-undang, kepemilikan waralaba minimarket harus dari pihak lokal.


Dari uraian diatas saya jadi tahu 7 eleven itu seperti apa. hehehe...Terus diawasi agar tidak berubah jadi minimarket???menurut saya malah sudah menjadi multifungsi. minimarket dan cafe. Apalagi buka 24 jam. Kalau terus membangun cabang, seperti yang dilakukan dua minimarket yang bersaing ketat di lingkungan kita (sebagian besar pasti tahu minimarket yang saya maksud), nasib toko-toko kelontong dari warga kecil makin tersingkirkan saja. Hmmm..ironis. Semoga saja pemerintah dapat menerapkan peraturan sebaik-baiknya. Kasihan nasib pengusaha kecil yang makin tertindas.

Life is an Adventures

I want to live my life to the absolute fullest
To open my eyes to be all I can be
To travel roads not taken, to meet faces unknown
To feel the wind, to touch the stars
I promise to discover myself
To stand tall with greatness
To chase down and catch every dream

Life is an Adventures

Selasa, 08 Maret 2011

Hati


Akhir-akhir ini senang sekali saya berdialog dengan hati saya. Menanyakan banyak hal padanya dan merencanakan masa depan bersamanya. Ingin memperbaiki kondisi hati yang kelihatannya mulai tak karuan. Ayo...Semangat! ^^
Maret-April akan saya penuhi dengan hal-hal yang berharga untuk hati ini. Janji-janji pada diri sendiri, hadiah untuk diri sendiri, dan semua yang semakin baik lagi. :)